Selasa, 04 Maret 2014

Konser 23 Mar. '14: Vivaldi The Four Seasons

Aula Simfonia Jakarta dengan arahan conductor Dr. Stephen Tong dan Dr. Billy Kristanto bersama Jakarta Simfonia Orchestra akan mementaskan karya besar The Four Seasons yang digubah oleh komponis Italia Antonio Vivaldi.

Antonio Vivaldi (1678-1741) dilahirkan dalam keluarga musik di mana ayahnya seorang pemain biola terkemuka. Vivaldi mengawali pendidikan menjadi imam tetapi kemudian ia beralih menjadi musikus. Ia telah ditahbiskan menjadi pastor pada tahun 1703 tetapi karena kondisi kesehatannya, ia dibebaskan dari tugas itu dan seumur hidupnya mengabdikan diri dalam pelayanan musik.

Vivaldi meninggal dalam kemiskinan dan tanpa kemahsyuran, karena tak ada yang tahu di mana kuburnya. Musiknya tak dikenal, dilupakan dalam perpustakaan umum maupun pribadi. Musik Vivaldi yang terasa hidup itu akan dilupakan selamanya bila Bach tidak membuat salinan beberapa karyanya. Bach diketahui telah menyalin setidaknya sembilan concerto Vivaldi.

Semakin banyak sarjana mengakui Vivaldi sebagai inovator musik yang kuat, komponis dengan daya cipta yang hebat dan pencipta sesungguhnya dari konserto solo yang dipikirkan sebelumnya oleh Corelli dan Torelli.

Vivaldi menjadi kepala Konservatori (sekolah musik atau sekolah seni lainnya) Ospedale della Pieta, yang mempunyai hubungan dengan empat institusi biara. Tempat ini merupakan tempat penampungan yang kadang menampung hingga 6000 anak perempuan hasil hubungan di luar nikah. Sebelum adanya tempat penampungan ini, anak-anak itu biasanya dibuang di kanal-kanal kota. Dalam konservatori ini, anak-anak diajar bernyanyi, memainkan biola, flute, oragan, oboe, cello dll.

Setiap hari minggu atau hari-hari libur diadakan pertunjukan musik di kapel oleh anak-anak gadis ini. Para penonton diperbolehkan datang dan diizinkan duduk sepanjang mereka mau. Tetapi, tepuk tangan tidak diperbolehkan. Sebagai gantinya, terdapat bunyi batuk, dengusan hidung, hentakan kaki dan lainnya. Banyak musisi termasuk Handel yang memberi komentar positif terhadap pertunjukan ini.

Di manapun Vivaldi berada, ada berlimpah-limpah gubahan musik. Vivaldi merupakan komponis progresif yang penuh dengan ide dan konservatori itu merupakan lingkungan yang indah untuk bereksperimen dengan musik. Ia seorang yang kontras - mudah marah tetapi mudah pula tenang. Karakteristik ini tercermin dalam musiknya yang diwarnai dengan kontras dramatis dalam dinamika dan harmoni serta ritme yang berubah-ubah namun ketergesaannya dalam menggubah musik adalah salah satu kelemahannya. Ada banyak kreasi dan melodi yang indah dalam musik Vivaldi karena ia senantiasa mencari suara-suara baru. Vivaldi selalu siap sedia dengan alat musik dan penyanyi untuk mencoba ide-ide barunya.

The Four Seasons barangkali merupakan karya Vivaldi yang paling terkenal. Itu adalah salah satu karya besarnya dalam musik deskriptif yang menandai kehidupan musik dalam zaman Vivaldi. Gayanya menjadi gaya yang diikuti sampai saat ini. Suara-suara burung yang dihasilkannya sama jelasnya dengan beberapa mosaik burung yang indah di Katedral St. Mark. Karyanya sering dipertunjukkan pada zaman ini. Vivaldi seorang penyair yang penuh dengan kuasa dalam liriknya, menciptakan sebuah soneta untuk tiap musim dan musik akan mengiringi tiap-tiap musim itu. The Four Seasons menghadirkan paralel gaya Barok yang penting dengan oratorio Haydn The Seasons. Selanjutnya muncul simfoni Pastoral Beethoven. Vivaldi merupakan salah seorang tokoh terkemuka pada masa transisi dari akhir gaya Barok menuju awal gaya klasik.

Konser The Four Seasons akan dibagi dua tahap yakni pada konser 23 Maret 2014 dan 19 April 2014. Silahkan menghubungi www.aulasimfoniajakarta.com untuk ticketing.

(dari buku "Karunia Musik" [Surabaya: Momentum])