Rabu, 17 April 2019
Bach Mass in B Minor (ASJ 20 April 2019)
Adalah hal yang aneh bahwa seorang komponis Lutheran bisa menulis sebuah misa yang biasa dinyanyikan di gereja Katolik. Motivasi Bach masih menjadi perdebatan di antara para ahli hingga kini. Karya ini tidak pernah dipentaskan sepanjang hidup Bach.
Mengenai pentingnya karya ini, Alberto Basso menyimpulkan, "Mass in B Minor adalah pengabdian seluruh hidup: dimulai dari tahun 1733 utk alasan alasan "diplomatis", dan baru diselesaikan pada tahun tahun terakhir hidupnya, ketika Bach sudah menjadi buta. Karya monumental ini merupakan sintesis dari setiap kontribusi stylistic dan technical yang dibuat Bach bagi musik. Tetapi karya ini juga merupakan pergulatan spiritual luar biasa antara dunia pemuliaan Katolik dan penyembahan Lutheran akan salib Kristus".
Para ahli umumnya mengganggap bahwa karya ini merupakan kesimpulan dari pergumulan mendalam Bach sepanjang hidup dengan tradisi musik dan dalam kasus ini dengan setting paduan suara dan teologi.
Pada tahun 1733, raja Polandia Augustus II meninggal. Selama 5 bulan masa berkabung, tidak ada karya musik publik yang dibuat. Bach memakai kesempatan ini utk menulis misa ini, suatu liturgi yang dinyanyikan dalam bahasa Latin dan yang umum bagi tradisi Katolik. Bach ingin mendedikasikan karya ini kepada raja Augustus III, seorang Katolik dengan harapan agar dapat diangkat menjadi komposer istana. Ini yang dimaksudkan dengan motivasi "diplomasi" seperti yang dikatakan Basso di atas. Ada kemungkinan, Kyrie dalam lagu ini ditujukan sebagai musik ratapan atas kematian raja Augustus II dan Gloria sebagai musik selebrasi bertahtanya raja Augutus III.
Karya tidak lengkap dari Mass ini dipentaskan 36 tahun setelah kematian Bach yakni pada tahun 1786 dipimpin oleh CPE Bach, anak dari JS Bach. Karya lengkap baru dipentaskan pada tahun 1859 di Leipzig, 100 tahun setelah Bach meninggal. (Courtesy: wikipedia)
Mari menyaksikan konser Paskah ini.