Aula Simfonia Jakarta kembali mengadakan konser pada 25 Januari 2014, yang berfokus pada acara utama seputar pementasan permainan piano. Pianis muda, "new emerging star", Kevin Suherman dipercayakan untuk memegang peranan penting dalam konser kali ini.
Kevin Suherman mulai tampil dalam pementasan permainan piano secara mengejutkan ketika ia memenangkan 2 kompetisi Yamaha di Bandung pada tahun 2004 dan 2005 ketika ia baru berusia 9 tahun. Pada usia 10 tahun, ia memecahkan rekor MURI ketika memainkan 50 lagu klasik, pop dan jazz non stop tanpa skor/ partitur. Pada tahun 2010, Kevin sebagai pianis dari Schimmel Piano, Jerman melakukan rekaman piano solo di Melbourne dan kemudian membuat album Schimmel yang kedua pada tahun 2011. Pada tahun 2013, Kevin memenangkan juara pertama secara nasional pada Australian Youth Classical Music Competition dan juga juara pada Royal South Street Chopin Competition. Pada saat ini ia sedang melanjutkan studi di bawah Prof. Max Cooke dan menyelesaikan studi Bachelor of Music di University of Melbourne, di mana ia menerima beasiswa secara reguler.
Dalam konser kali ini Kevin akan tampil bersama Jakarta Simfonia Orchestra di bawah arahan Dr. Stephen Tong untuk Rachamaninoff Piano Concerto No. 2. Sergei Rachmaninoff (1873-1943) merupakan komponis Rusia yang lahir dalam keluarga berbakat sebagai pianis. Kakeknya adalah seorang pianis terkemuka sedangkan ibunya adalah guru pianonya yang pertama ketika ia mulai belajar pada usia 4 tahun.
Rachmaninoff kemudian belajar di bawah Nikolai Zverev, seorang profesor musik yang luar biasa. Patut diingat, murid Zverev yang lain adalah Alexander Scriabin. Di Moskwa ini, ia mulai mengakhiri kebiasan buruk suka membuang-buang waktu dan bersenang-senang dan mulai dengan serius mempelajari piano. Selama dua tahun belajar di bawah Zverev, ia mengalami kemajuan pesat sebagai pianis, komponis dan ahli musik.
Pada tahun 1892, Rachmaninoff lulus dari konservatori Moskwa dengan penghargaan tertinggi. Dengan suara bulat, Komite memutuskan untuk menghadiahinya nilai tertinggi. Rachmaninoff selalu memukau dalam ingatannya yang luar biasa sampai-sampai rekan-rekannya selalu menyamakannya dengan Mozart muda. Kecepatan Rachmaninoff mengingat komposisi-komposisi baru sangat luar biasa.
Musik Rachmaninoff cenderung termasuk musik abad 19 ketimbang abad 20; ia seorang yang secara tradisional mengikuti jejak Tchaikovsky. Dalam dunia musik, Rachmaninoff merasa ada satu penguasa tertinggi yakni melodi. Ia mengajarkan doktrin keindahan dalam musik.
Piano Concerto No. 2 pada nada C minor merupakan komposisi yang digubah Rachmaninoff pada tahun 1900-1901. Pada tahun 1897, dalam pementasan perdana simfoni yang pertama, Rachmaninoff mendapatkan banyak kritik. Pementasan berlangsung buruk dan dicurigai conductornya memimpin orkestra dalam keadaan mabuk. Hal ini menyebabkan ia mengalami depresi, ditambah dengan persoalan-persoalan pribadinya. Piano Concerto No. 2 yang digubahnya merupakan konfirmasi bahwa ia telah sembuh dari depresi klinis melalui hyphnotherapy. Karena itu, concerto ini dipersembahkan kepada Nikolai Dahl, seorang ahli medis yang berjasa dalam penyembuhannya.
Selain seksi piano concerto, pada seksi recital, Kevin juga akan memainkan Cesar Franck (Prelude, Chorale dan Fugue), Beethoven (Sonata Les Adieux 1st Movement), Chopin Scherzo No. 2 dan La Campanella dari Liszt.
Conductor pada konser ini adalah Dr. Stephen Tong yang dedikasinya untuk perkembangan musik klasik di tanah air tidak bisa diragukan lagi. Beberapa hari setelah operasi by pass pada jantungnya, ia tetap memimpin pementasan orkestrasi untuk karya Franz von Suppe - Light Cavarly Overture.
Silahkan menghubungi Aula Simfonia Jakarta untuk ticketing.
(sumber: "Karunia Musik" dan wikipedia)